Jejak Sejarah: Peran IMI dalam Pengembangan Otomotif RI Sejak 1906

Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjelaskan peran Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang berakar kuat sejak tahun 1906, mencerminkan dedikasi panjang dalam pengembangan otomotif di Tanah Air. IMI tidak hanya fokus pada olahraga otomotif, tetapi juga pembinaan komunitas, dan peningkatan peran industri otomotif dalam menopang perekonomian nasional. Dengan sejarah lebih dari satu abad, IMI telah menjadi pilar penting dalam membentuk lanskap otomotif Indonesia, menunjukkan peran IMI yang sangat signifikan.

Sebagai organisasi tertua di bidangnya, IMI telah menjadi saksi dan pelaku utama dalam evolusi Indonesia. Sejak era kolonial hingga kemerdekaan, IMI secara konsisten mendukung berbagai aktivitas yang berkaitan dengan kendaraan bermotor. Ini mencakup event balap pertama, rally, hingga touring jarak jauh, membentuk fondasi budaya otomotif nasional yang kuat.

Peran IMI dalam olahraga otomotif tidak perlu diragukan lagi. Dari sirkuit balap hingga lintasan off-road, IMI adalah regulator dan fasilitator utama. Mereka menetapkan standar, menerbitkan lisensi, dan menyelenggarakan berbagai kejuaraan dari tingkat daerah hingga nasional. melalui balap telah melahirkan banyak pembalap berprestasi yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Selain balap, IMI juga aktif dalam pembinaan komunitas otomotif. Ada ribuan klub dan komunitas mobil serta motor di seluruh Indonesia, masing-masing dengan minat dan karakternya sendiri. IMI berperan sebagai payung yang menyatukan mereka, memfasilitasi kegiatan positif, dan menyuarakan aspirasi komunitas kepada pemerintah. Ini adalah bentuk kemitraan komunitas yang sangat erat dan berkelanjutan.

Peningkatan peran industri otomotif dalam menopang perekonomian nasional juga menjadi fokus utama IMI. melalui industri bukan hanya tentang produksi kendaraan, tetapi juga aftermarket, modifikasi, hingga pariwisata otomotif. IMI aktif menjalin komunikasi dengan pelaku industri, memberikan masukan kebijakan, dan mempromosikan produk-produk lokal.

Dalam beberapa tahun terakhir, IMI di bawah kepemimpinan Bamsoet semakin proaktif dalam mendukung visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi otomotif global. Ini termasuk dorongan untuk pengembangan kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan, sejalan dengan tren dunia. yang berkelanjutan menjadi prioritas utama.

Peran IMI sebagai jembatan antara komunitas, industri, dan pemerintah sangat krusial. Mereka menjadi fasilitator dialog dan kolaborasi, memastikan bahwa setiap kebijakan yang dikeluarkan relevan dengan kebutuhan dan aspirasi seluruh pemangku kepentingan di sektor otomotif.

Sejarah panjang IMI sejak 1906 membuktikan dedikasi dan relevansi organisasi ini. Dari sekadar perkumpulan penggemar, IMI telah bertransformasi menjadi kekuatan pendorong dalam pengembangan otomotif di Indonesia, dari hobi menjadi industri strategis yang memberikan kontribusi besar pada ekonomi nasional.